Makalah Hadits Tarbawi (Penanaman Dasar Hubungan Sosial)

Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.

Baca Makalah Lain:





Makalah Hadits Tarbawi (Penanaman Dasar Hubungan Sosial)

Makalah Hadits Tarbawi (Penanaman Dasar Hubungan Sosial)

BAB I
PENDAHULUAN

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.

Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akan hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernapasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat. 

Sebagai umat Islam, apakah kita sudah menyadari pentingnya kebersihan lingkungan? Melalui makalah ini, penulis berusaha untuk membuka pemahaman mengenai pentingnya kebersihan lingkungan. Dan diharapkan dengan makalah ini dapat membuat para pembaca menyadari hal demikian.


Pengaruh manusia terhadap lingkungannya semakin lama semakin banyak dan beranekaragam. Hal ini berakibat kualitas lingkungan semakin menurun karena kerusakan dan pencemaran lingkungan. Bagaimana bentuk dan wajah lingkungan yang akan datang tidak dapat digambarkan seandainya pemanfaatan sumber alam dan lingkungan hidup berlarut-larut seperti saat ini, tanpa berbaikan secara kualitas maupun kuantitas yang memadai, yang mana hadits yang nanti akan kita bahas juga tentang larangan membuat pencemaran polusi.

 Manusia tidak boleh mencemari alam yang indah ini, karena Allah SWT telah mengannjurkan untuk menjaga lingkungan dan tidak merusaknya. Islam tidak membiarkan sesuatu kebaikan kecuali mengajak melakukannya, dan tidak pula membiarkan suatu keburukankecuali mengajak meninggalkannya. 


BAB II
PEMBAHASAN

A. Hadits Tentang Penanaman Dasar-Dasar Hubungan Sosial

1. Larangan Membuat Polusi

اِتَّقُوْا اْلمَلاَعَيْنِ وَقَالُوْا مَالْمَلاَعَانِ ياَرَسُوْلَ اللهِ قاَلَ : الَّذِي يَتَخَلِّي فِي طَرِيْقِ النَّاسِ اَوْظَلِّهِمْ (رواه مسلم)

Terjemah
”Hati-hatilahterhadapduamacamkutukan; sahabat yang mendengarbertanya: ApakahhalituyaRasulullah ?Nabimenjawab :yaitu  orang yang membuanghajatditengahjalanatau di tempat orang yang berteduh” .

2. HaditsPendukung

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ التَّقُوا الْمَلاَ عِنَ الثَّلاَ ثَةَ الْبَرَازَ فِي الْمَوَارِدِ‍‍ وَقَارِعَةِ الطَّرِيْقِ وَ الظِّلِّ

Terjemahan
“Dari Mu’ad bin Jabal, iaberkataRasulullah SAW bersabdatakutilahtigamacamtempatbuang air (buanghajat) buang air besar di sumber-sumber air di tengahjalan di tempat orang biasaberteduh.” 

Mufrodat

Di tengah =   وَقَارِعَةِ
Takutilah  =  اتَّقُوا
Jalan =   الطَّرِيْقِ
Tiga macam =  ثَّلاَ ثَةَ
Tempat berteduh  =  وَ الظِّلِّ
Tempat buang air =  مَلاَ عِنَ
Buang air besar  =  الْبَرَازَ
Di sumber air  =  فِي الْمَوَارِ 

B.     Keterangan Hadits

Dari keterangan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa Islam meng-anjurkan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Bahwasanya Nabi Muhammad telah melarang seseorang untuk tidak membuang air besar di jalan tempat manusia biasa melewatinya, di tempat berteduh karena tempat tersebut merupakan tempat yang biasa disinggahi manusia dan lain sebagainya. Semua larangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah agar tidak mencelakakan orang lain, sehingga terhindar dari musibah yang menimpanya.

Dalam Alquran juga ditegaskan bahwa manusia menjadi khalifah di muka bumi ini tidak untuk melakukan kerusakan dan pertumpahan darah, tetapi untuk membangun kehidupan yang damai, sejahtera dan penuh keadilan. Dengan demikian 

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): "Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya".

Manusia yang melakukan kerusakan di muka bumi ini secara otomatis mencoreng atribut manusia sebagai khalifah. (QS Al-Baqarah/ 2: 30)

Melalui kitab suci Alquran Allah telah memberikan informasi spiritual kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Informasi tersebut memberikan statement bahwa manusia harus selalu menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak tercemar dan rusak bahkan punah.

Tidak sempurna iman seseorang, jika tidak peduli lingkungan.Keimanan seseorang tidak hanya diukur dari banyak nya ritual di tempat ibadah, tetapi juga menjaga dan memelihara lingkungan dari pencemaran dan polusi.Nabi bersabda bahwa, “Kebersihan adalah bagian dari iman”.

Hadits tersebut menunjukkan bahwa kebersihan sebagai salah satu elemen dari pemeliharaan lingkungan merupakan bagian dari iman.

C.      AspekTarbawi

1. Dalam Islam, terdapat larangan yang telah dijelaskan dalam hadits Nabi yaitu larangan untuk tidak mencelakakan ataupun merugikan pihak lain dengan membuat polusi di suatu tempat.
2.     Dalam Islam, kita harus menjaga kebersihan dimana kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan supaya terlihat bersih dan sehat agar tidak tercemar dan rusak bahkan punah.
3.      Kebersihan merupakan sebagian dari iman di mana iman seseorang akan sempurna jika peduli terhadap lingkungan dalam menjaga dan memelihara lingkungan dari pencemaran dan polusi yang merupakan salah satu elemen dari pemeliharaan lingkungan.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Melalui Kitab Suci Al-Qur’an dan hadits melalui Rosulullah, Allah telah memberikan informasi spiritual kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Informasi tersebut memberikan sinyal aman bahwa manusia harus selalu menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menjadi rusak, tercemar bahkan menjadi punah, sebabapa yang Allah berikan kepada manusia semata-mata merupakan suatu amanah. Melalui Kitab Suci yang Agungini (Al-Qur’an) dan hadits-hadits melalui Rosulalloh membuktikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap ramah lngkungan.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin,H Bey dan A Syingithy Djamaludin.1994.Terjemah Abu     Dawud.Semarang:CV Asy Syifa.
http://ghufron-dimyati.blogspot.com/2012/04/g10-64-khoirul-furqon.html



0 Response to "Makalah Hadits Tarbawi (Penanaman Dasar Hubungan Sosial)"

Posting Komentar