BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri,sehingga tidak perlu dibuktikan lagi bahwa setiap perusahaan/pabrik pastimembutuhkan layout dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Olehkarena itu, perencanaaan layout yang baik merupakan suatu harga yang tidak bisa ditawar lagi bagi kelangsungan suatu pabrik. Karena sangat pentingnya,layout yang akan digunakan harus dirancang dengan baik, sehingga para pekerjadapat bekerja dengan efektif dan efisien. Bisa dibayangkan bila tata letak suatu pabrik kurang mendukung? Tentu saja proses produksi dalam pabrik akanterganggu sehingga mengakibatkan kerugian bagi pabrik itu sendiri. Hal inimembuat peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak berartiapa-apa apabila perencanaan layout dilakukan sembarang saja.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup yang akan dibahas pada Paper ini yaitu terdiri dari :
· Pengertian Layout Pabrik
· Manfaat Layout Pabrik
· Tujuan Layout Pabrik
· Langkah-langkah dan Cara Menyusun Layout Pabrik
· Evaluasi Layout Pabrik
1.3 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang dapat disusun dari rumusan masalah di atas adalah:
1. Mengetahui pengertian layout pabrik.
2. Mengetahui manfaatlayout dalam suatu perusahaan atau pabrik.
3. Mengetahui tujuan dari layout pabrik.
4. Mengetahui dan memahami langkah-langkah dan cara menyusun layout pabrik.
5. Dapat mengevaluasi suatu layout pabrik.
1.4 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan paper ini yaitu menggunakan metode studi pustaka, dengan melakukan pencarian pada situs-situs pengetahuan pada mesin pencarian (browser) dan bersumber dari beberapa buku.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang, ruang lingkup penulisan, tujuan pada paper, metode penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan mengenai layout pabrik.
BAB II : PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian layout pabrik beserta manfaat dan tujuannya. Disini juga akan dijelaskan langkah-langkah dan cara menyusun layout pabrik dan bagaimana cara mengevaluasi suatu layout pabrik untuk menentukan apakah layout tersebut pantas dipertahanakan atau harus di ganti.
Bab III : PENUTUP
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diambil dari penjelasan berdasarkan penjelasan yang telah dicantumkan serta saran untuk para mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Layout Pabrik
Layout pabrik dalam arti sempit adalah tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Sedangkan secara luas layout pabrik adalah cara penempatan seluruhfasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif danefisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan, serta tata letak dan susunanruangan.
Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana darikeseluruhan tata letak fasilitas industri yang didalamnya, termasuk bagaimana personilnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang, pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum dengankegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan. Dengan layout yang baik dalam perusahaan akan menimbulkan impulse buyingbagi konsumen.Pentingnya perencanaan layout yang baik mempunyai kaitan tehadapefisiensi. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perecanaan aliran bahan(flow of material)yang direncanakan dengan baik akan memberikan proses produksi yang ekonomis.
b. Pola aliran bahan baku(material flow pattern)yang menjadi basisterhadap suatu susunan peralatan yang efektif.
c. Alat pemindahan bahan akan mengubah pola aliran bahan yang statismenjadi dinamis dimana dilengkapi dengan alat angkut yang sesuai.
d. Susunan fasilitas yang efektif dari berbagai proses yang saling berhubungan.
e. Operasi yang efisien akan meminimumkan biaya yang menghasilkankeuntungan yang lebih besar.
2.2 Prinsip Penyusunan Layout Pabrik
Perencanaan tata ruang suatu pabrik, tidaklah semudah seperti yang kita bayangkan. Tata ruangan pabrik yang pas akan memberikan kenyamanan bagi pekerja, dan proses produktifitas dalam pabrik tersebut semakin efektif. Prinsipdasar penyusunan layout suatu pabrik sebagai berikut :
1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi
Tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi menjadi satu organisasi yang besar.
2. Jarak pemindahan bahan paling minimum
Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalamindustri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3. Memperlancar aliran kerja
Diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking), gerakanmemotong(cross movement) dan gerak macet(congestion), dengankatalain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi olehgangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerjayang menyenangkan.
5. Fleksibilitas
yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, kebutuhankonsumen. Untuk menjaga fleksibilitas, sebaiknya diadakan penyesuaiankembali(relayout), yaitu suatu perubahan kecil dalam suatu penataanruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya perubahan desainproduk yang memungkinkan berubahnya layout secara total. Yang perludiperhatikan adalah relayout maupun layout jika ada perubahan sedikitsaja tidak akan mengganggu proses produksi.
2.3 Manfaat dan Tujuan Layout Pabrik
Sasaran yang jelas dan pasti dari layout suatu pabrik akan dengansendirinya memberikan efek bagi kegiatan yang ada didalamnya. Adapunmanfaat layout pabrik diantaranya adalah sebagai berikut :
· Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalanlancar, yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam tenagakerja serta mesin minimum.
· Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban danwaktu antara mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain itu jugadapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktutunggu.
· Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu dengan yang berikutnya.Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses,dan jarak antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akanmenambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.
· Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antaraoperasi yang satu dengan yang lain.
· Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitutenaga kerja, mesin, dan peralatan.
· Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehinggamenciptakan suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib,dan rapi, mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
· Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh materialmenunggu, adanya gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).
2.4 Perencaan Tata Letak Fasilitas Produksi
Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri.Perancangan tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagaitata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja, dan sebagainya (Wignjosoebroto, 2003).
Perencanaan tata letak fasilitas produksi berhubungan erat dengan proses perencanaan dan pengaturan letak mesin, peralatan, aliran bahan, dan pekerja pada masing-masing stasiun kerja (work station). Pengaturan tata letak fasilitas produksi harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
1. Jenis produk, termasuk didalamnya desain produk dan volume produksi.
2. Urutan proses, apakah atas dasar arus ataukah atas dasar proses.
3. Peralatan yang digunakan, baik teknologi, jenis, maupun kapasitas mesin.
4. Pemeliharaan dan penggantian mesin dan peralatan(maintenance and replacement).
5. Keseimbangan kapasitas antar mesin dan antar departemen(balance capaciti).
6. Area tenaga kerja(employee area).
7. Area pelayanan(service area).
8. Feksibilitas (flexibility).
Jenjang tata letak pabrik mengikuti logika tertentu berawal dari tingkatanterbawah berupa ruang lingkup yang kecil sampai tingktan yang teratas sampairuang lingkup yang luas. Hirarki tata letak dapat digambarkan sebagai berikut:
Sasaran layout suatu pabrik adalah meminimumkan biaya danmeningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja,sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Fasilitas produksi disini dapat berupa mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan alat pengawasan.Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya produksi dan transportasididalam pabrik.
Fasilitas produksi yang dominan di dalam pabrik adalah mesin dan peralatan.Untuk melakukan pembelian mesin atau peralatan, harusdipertimbangkan secara ekonomis dan disesuaikan dengan jumlah produksi barang atau jasayang dihasilkan.Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Mesin yang bersifat umum/serbaguna, mesin-mesin ini dapat digunaka untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaan. Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu.
2. Mesin yang bersifat khusus, yaitu mesin-mesin yang penggunaannyahanya satu macam pekerjaan saja. Misalnya mesin pembuat gula pasir.Pada prakteknya sering kita jumpai perusahaan mengkombinasikan kedua jenis mesin tersebut, hal ini bertujuan agar dapat dicapai efisiensi danefektifitas penggunaan mesin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin atau peralatan adalah :
1. Kapasitas mesin
2. Kecocokan(compatibility)
3. Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan
4. Keterandalan dan purna jual
5. Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan6.
6. Keamanan
7. Penyerahan
8. Keadaan pengembangan
9. Pengaruh terhadap organisasi yang ada.
Faktor-faktor tersebut menjadi bahan pertimbangan manajer operasisehingga tidak terjadi pembelian mesin yang kelebihan atau kekurangan bebandan terlalu mahal dibanding dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Selainfaktor pemilihan mesin, juga harus dipertimbangkan penentuan jumlah mesinkarena terkait dengan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, khususnyaoperasi mesin, pertimbangan lain didasarkan pada aspek ternis dan ekonomis.
2.5 Jenis Tata Letak Pabrik
Yang dimaksud jenis tata letak adalah tata letak pada jenjang hirarki antar station yang dicirikan tata letak antar mesin. Tata letak didalam suatu pabrik dapat dibedakan menjadi :
1. Tata letak lokasi material tetap
Pada tata letak ini material akan diubah menjadi produk jadi tetapditempat karena tak mungkin dipindah-pindah. Yang bergerak adalah mesin, perlatan, bahan tambahan dan sebagainya.Biasanya bentuk pekerjaanyaadalah proyek.Misalnya pada proyek gedung, jalan raya, bendungan, kapallaut dan sebagainya.
Keunggulan tata letak ini terletak pada minimasi penanganan barang jadi. Tata letak ini juga memunkinkan manajer memanfaatkan secara efektif perencanaan dan pengendalian yang lebih berorientasi hasil yang cocokuntuk proyek. Tapi kekuranganya adalah tingginya ongkos menarik karyawan yang bermutu kelokasi proyek, terbatasnya fasilitas pendukungseperti air dan listrik, dan alat mahal terkadang tidak digunakan secara penuh.
2. Job Shop
Job shop biasanya disebut juga tata letak proses atau fungsional. Dimana mesis-mesin sejenis dikumpulkan dalam satu lokasi yang sama.
Contoh tata letak job shop
Tata letak proses cenderung mengandalkan perencanaan danketerampilan manusia. Kelebihan job shop adalah :
1. Fleksibel dalam mengerjakan pesanan-pesanan beraneka ragam
2. Kepuasan kerja, karena setiap pekerja mendapatkan tugas-tugasyang variatif dan menantang
3. Invesatasi yang rendah pada mesin-mesin khusus
Adapun kerugian-kerugianya antara lain :
1. Tinggi ongkos penanganan material
2. Tinggi ongkos teaga kerja yang trampil ditambah dengan produktivitas yang rendah karena keunikn produk
3. Pengendalian prduksi lebih rumit
Oleh karena aliran kerja terputus-putus, maka setiap pesanan harus dialirkandan dijadwalkan tersendiri.Semua persiapan bahan mesin, gambar teknikdansebagainya harus dibuat khusus perpesanan.
3. Batch Processing
Batch processing sama juga dengan job shop yang memproduksi pesanan tertentu dalam jumlah yang besar. Tata letak fasilitas pabrik jugasama dengan job shop. Dengan cara ini, perusahaan dapat mencapai skalaekonomis produksi. Karena jumlah produk yang dibuat relative banyak (belum mencapai jumlah massal) untuk setiap pesanan.
4. Lintas Produksi
Lintas produksi adalah penataan mesin-mesin berdasarkan urutan pengerjaan produk yang dibuat, dari awal sampai akhir.Tata letak ini bisa juga disebut tata letak produk.Karena mesin-mesin diatur berdasarkan urutan pengerjaan produk tertentu.Biasanya pabrik menggunakan tata letak iniuntuk memproduksi produk dala jenis yang terbatas.
Keunggulan tata letak ini :
1. Lebih rendahnya ongkos penanganan material
2. Pengerjaan setiap mesin terspesialisasi sehingga bisa disederhanakandan dikerjakan oleh karyawan yang rendah ketrampilanya dan murah.
3. Rendahnya persediaan bahan setengah jadi
4. Pengendalian produksi lebih sederhana, karena variasi produk yangrendah dan airan bahan sudah terdefinisi dengan jelas
Adapun kelemahanya:
1. Ketidakfleksibelan
2. Pekerjaan yang membosankan bagi para pekerja
3. Investasi mahal pada mesin-mesin khusus
4. Kesalingtergantungan antara mesin pada suatu lintasan yang tinggi.Bila satu mesin macet dapat menghentikan kerja mesin yang lain
5. Proses Kontiniu
Tata letak proses kontinyu tergantung pada proses pembuatan bahan baku menjadi bahan jadi. Jadi bagaimana teknologi prosesnya begitulah tataletak mesin-mesinya.Contohnya yaitu produksi zat kimia dan produksilistrik.Fasilitas produksinya sering dibuat secara otomatis dan dirancangsebagai satu kesatuan yang terpadu.Tata letak pabrik lebih bersifatrancangan sistem dan sangat kecil peluang perubahan kecuali rancangansistem keseluruhan perlu diubah.
2.6Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan letak daripada mesin, peralatan dan orang-orang yang bekerja dimasing-masing stasiun kerja yang ada. Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar untuk membuat operasi kerja menjadilebih efektif dan efisien.Prosedur berikut ini adalah suatu hal yang umum dilaksanakan sebagailangkah didalam proses pengaturan tata letak pabrik, baik yang merupakan pengaturan fasilitas produksi daripada pabrik yang baru ataupun yang sudah ada(relayout). Secara singkat langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaanlayout pabrik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Analisa Produk
Adalah aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk yang harusdibuat. Dalam langkah ini analisa akan didasarkan pada pertimbangankelayakan teknis dan ekonomis. Hasil dari analisa produk ini berupakeputusan apakah untuk suatu komponen tertentu sebaiknya kita harusmembuat sendiri (sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki),ataukah cukup kalau komponen tersebut, dengan pertimbangan ekonomisnyakita beli bebas saja di pasaran atau bisa juga disubkontrakkan pada pabrik lain.
2. Analisa Proses
Adalah langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produk/komponen yang telah ditetapkan untuk dibuat.
3. Rute Produksi (Production Routing)
Pada analisa proses ini kita menentukan langkah-langkah yang harusdiambil dalam suatu operasi manufaktur dari sebuah benda kerja. Langkah-langkah operasi ini secara spesifik diatur dalam proses routing yang biasanyadibuat oleh Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Prosesrouting ini akan menyimpulkan langkah-langkah operasi yang diperlukanuntuk merubah bahan baku menjadi produk jadi yang dikehendaki. Rute produksi agar jelas dipahami sebaiknya dibuat dalam bentuk grafik atau flowdiagram.
4. Peta Proses (Process Chart)
Dalam menguraikan tahapan pengerjaan suatu benda dari phaseanalisa sampai kephase akhir operasi dapat diperjelas dengan menggunakan peta proses. Peta proses adalah alat yang sangat penting dalam pelaksanaanstudi mengenai operasi manufaktur dalam suatu sistem produksi. Diagramaliran proses ini terlihat akan lebih mmpunyai arti didalam usahamenganalisa tata letak pabrik, karena disini digambarkan bukan saja dalam bentuk peta aliran proses tetapi juga layout sebenarnya dari pabrik yangdirencanakan. Dengan mengamati arah aliran proses, maka kita akan bisamempertimbangkan pada lokasi mana suatu kondisi pemindahan bahan akanterlihat kritis, yaitu lokasi dimana perpotongan lintasan akan terlihat paling banyak. Prosedur penggambaran diagram aliran dalam hal ini dilakukandengan terlebih dahulu menggambarkan layout dan fasilitas pabrik yang adakemudian dibuatkan sketsa aliran proses yang berlangsung dari awal sampaike akhir proses seperti apa yang dilaksanakan dalam pembuatan peta aliran proses.
Pembuatan diagram aliran proses terlihat akan lebih mempunyai artididalam upaya menganalisa tata letak fasilitas produksi dan proses peimindahan bahannya. Dengan mengamati arah aliran proses operasi makaakan bisa dilihat dan dipertimbangkan lokasi-lokasi kerja mana yang kritisdengan memperhatikan terutama banyak garis perpotongan yangrnenggambarkan lintasan pemindahan material. Demikian pula akan dapatdiidentifikasikan secara jelas adanya gerakan perpindahan material yang bolak-balik (back-tracking)yang justru harus dihindari dalam perancangantata letak fasilitas pabrik dan pimindahan material.
5. Peta Proses Operasi
Peta proses operasi (Operation Process Chart)akan menunjukkan langkah-langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan dalam suatu proses manufaktur yaitu mulai daridatangnya bahan baku sampai ke proses pembungkusan(packing)dari produk jadi yang dihasilkan. Beberapa keguanaan yang diperoleh dari peta proses operasi adalah :
- Dapat diketahui data kebutuhan bahan baku dengan memperhitungkanefisiensi pada setiap elemen operasi kerja
- Dapat diketahui pola tata letak fasilitas kerja dan aliran pemidahanmaterial
- Dapat diketahui alternatif-aternatif perbaikan prosedur dan cara kerjayang sedang dipakai
- Dapat diketahui kebutuhan jenis proses atau mesin yang diperlukandalam pelaksanaan operasi kerja dan penganggaranya.
6. Pengembangan Alternatif Layout
Hal ini merupakan pokok pembahasan dari permasalahan yang ada.Darimesin-mesin atau fasilitas produksi yang telah dipilih macam dan jumlahnyamaka persoalan yang dihadapi adalah bagaimana harus diatur tata letaknyadidalam pabrik. Didalam pemilihan pengembangan alternatif layout, harusmempertimbangkan hal-hal sebagai berkut :
§ Analisa ekonomi yang didasarkan pada macam tipe layout yangdipilih
§ Perencanaan pola aliran material yang harus bergerak pindah dari satu proses kerja ke proses kerja lainnya
§ Pertimbangan-pertimbangan yang berhubungan dengan luas areayang tersedia, letak kolom bangunan, struktur organisasi dan lain-lain
§ Analisa aliran material(material handling)dengan memperhatikanvolume, frekuensi dan jarak perpindahan material. Menentukan bentuk aliran material adalah langkah pertama dalam membangun layout. Selanjutnya desainer harus menentukan tipe layout yangdigunakan.
7. Perancangan Tata Letak Mesin Dalam Pabrik
Hasil dari analisis terhadap alternatif layout, selanjutnya akan dipakai sebagaidasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik yang terlibat dalam proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Penetapandepartemen-departemen penunjang (office, storage, personal facilities, parking area dan lain-lain) serta pengaturan tata letak departemen masing-masing akan dilaksanakan pada kebutuhan, struktur organisasi yang ada danderajat hubungannya.
2.7 Penetapan Kapasitas Produksi dan Jumlah Mesin yang Dibutuhkan
Penetapan kapasitas produksi yang diperlukan adalah kunci permasalahan pokok, tidak hanya untuk merancang fasilitas produksi atau ekspansi fasilitasyang ada, akan tetapi juga untuk mengantisipasi periode operasi yang pendek dimana ukuran pabrik tidak bisa dirubah begitu saja. Keputusan mengenaikapasitas produksi yang dalam hal ini juga ditentukan oleh kemampuan mesinatau fasilitas produksi yang terpasang menjadi begitu penting demi kelancaran perencanaan dan pengendalian produksi atau bisa juga berdasarkan jumlahmasukan (resources input)yang tersedia pada setiap periode operasi.
Suatu langkah dasar dalam pengaturan sistem produksi yang baik adalahdengan menentukan jumlah mesin atau peralatan produksi yang dibutuhkansecara tepat. Untuk keperluan penentuan jumlah mesin atau tenaga kerja yangdibutuhkan maka di sini ada beberapa informasi yang harus diketahuisebelumnya, yaitu:
o Volume produksi yang dicapai
o Estimasi scrap (produk yang cacat)
o Waktu kerja standar untuk proses operasi yang berlangsung
Selanjutnya untuk menentukan jumlah mesin dalam hal ini bisa pula untuk menentukan jumlah operator yang diperlukan untuk aktivitas operasi, makarumus umum berikut ini dapat dipakai yaitu:
Keterangan:
P = jumlah produk yang dibuat oleh masing-masing mesin per periode waktukerja.
T = total waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk proses operasi produksiyang diperoleh dari hasil time study atau perhitungan secara teoritas.
D = jam operasi kerja mesin yang tersedia.
E = faktor efisiensi kerja mesin yang disebabkan oleh adanya set up, break down, repair atau hal-hal lain yang menyebabkan terjadinya idle.
N = jumlah mesin ataupun operator yang dibutuhkan untuk operasi produksi.
2.8 Evaluasi Layout Pabrik
Pengoperasian pabrik secara efisien dapat menekan biaya produksi danoperasi secara keseluruhan tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan.Layout yang baik mengakibatkan setiap aktivitas terencana dan memilikiinterelasi antara satu dengan yang lainnya.
Suatu evaluasi pada akhirnya akan berpangkal pada suatu layout yangmengusulkan alternatif apakah mempertahankan layout yang sudah ada ataumelakukan perubahan terhadap layout tersebut. Selain berguna untuk menemukan peluang-peluang perbaikan bagi layout yang ada, suatu evaluasi juga diperlukan bagi suatu tata letak yang diusulkan yang nantinya akandipergunakan sebagai pembanding terhadap hasil evaluasi dan layout yang ada.
Meskipun secara ideal suatu evaluasi mesti dilakukan dengan objektif namun hal tersebut tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Ada hal-hal diluar jangkauan dan diluar pertimbangan yang tidak bisa diukur secara objektif denganalat-alat ukur yang ada. Setiap keputusan akhirnya harus dibuat dengan tidak hanya mengandalkan kepada pertimbangan kuantitatif semata. Beberapa macamteknik mengevaluasi layout pabrik adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi secara grafis
Untuk melihat secara grafis situasi layout maka dipergunakan teknik berikutini:
1. Flow process chart
Merupakan pencatatan dari langkah-langkah data proses. Ini memberikan penampilan yang paling lengkap secara grafis.
2. Flow diagram
Merupakan pencatatan grafis atas layout area yang sedang diamati.
3. Pembuatan peta dari – ke
Peta ini menunjukan hubungan dan jarak antara stasiun kerja di dalam pabrik.
b. Pola umum aliran bahan
Pola urnum aliran bahan pada umunya dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu pola aliran bahan untuk proses produksi dan pola aliran bahan yang diperlukan untuk proses produksi.
§ Bentuk umum dan pola aliran bahan untuk proses produksi : (Sritomo 2000)
Bentuk garis lurus
Bentuk ini digunakan bila lintasan produksi pendek, relative singkat dan hanya mengandung sedikit komponen dan beberapa peralatan produksi.
Bentuk zig-zag
Bentuk ini digunakan bila lintasan produksi lebih panjang dari ruangan yang ditempati. Untuk itu aliran bahan akan dibelokan untuk menamba panjangnya garis aliran yang ada dan secara ekonomis hal ini akan dapat mengatasi segala keterbatasan dan area bangunan
Bentuk U (U-Shaped)
Bentuk ini dapat digunakan jika diharapkan produk jadinya ditempatkan pada tempat yang relatifsama dengan proses awal. Pemakaian mesin yang bersamaan.Jika aplikasi garis aliran bahan relatif panjang, maka U-Shaped ini tidak efisien dan untuk itu lebih baik digunakan pola aliran bahan tipe zig-zag.
Bentuk melingkar
Bentuk melingkar ini digunakan jika diharapkan barang atau produk jadi kembali ke tempat di mana proses produksi di mulai, sehingga bahan penerimaan dan pengiriman terletak pada tempat yang sama.
Bentuk tak tentu
Bentuk ini digunakan bila pemindahan bahan mekanis atau bila ruangan sangat terbatas sehingga tidak memungkinkan pola lain.
§ Bentuk umum dari pola aliran bahan untuk proses perakitan; (Sritomo, 2000)
Combination assembly line pattern
Disini main assembly line akan disuplai dari sejumlah sub assembly line. Sub assembly line ini berada pada sisi-sisi yang sama. Combination assembly line ini akan memerlukan lintasan yang panjang.
Tree assembly line pattern
Pada tree assembly line pattern sub assembly akan berada dua sisi dari main-assembly line. Hal ini dirasakan cukup bermanfaat karena akan dapat diperkecil lintasan dari main assembly line. Kalau combination assembly line pattern akan memungkinkan untuk menempatkan main assembly line pattern ini akan baik dipakai terutama bila main assembly line berada di bagian tengah dari bangunan pabrik.
Dendretic assembly line pattern
Pola ini kelihatan lebih tidak teratur dibandingkan dengan combination atau tree assembly line pattern. Di sini tiap bagian berlangsung, operasi sepanjang lintasan produksi sampai menuju produksi yang lengkap untuk proses assembling.
Overhead assembly line pattern
Merupakan pola aliran bahan yang bergantung pada beberapa faktor, yaitu antara lain:
- Area luasan yang tersedia dan ukuran dari lantai tersebut.
- Luas area yang dibutuhkan untuk masing-masing mesin atau fasilitas produksi lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebelum perencanaan layout pabrik dilakukan, harus diketahui dengan pastiuntuk apa pabrik tersebut didirikan, apakah jenis usaha yang akan dilakukan,dan bagaimana proses produksi yang direncanakan. Hal-hal pokok tersebutharus diketahui dengan pasti, sehingga perencanaan layout pabrik dapat berjalan dengan pasti dan lancar.
Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik yang dimaksuddapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan, serta ruangan kerja.
Sasaran layout suatu pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkanefisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.
Dalam mengevaluasi layout suatu pabrik ada dua hal yang harus dievaluasiyaitu, evaluasi secara grafis dan evaluasi aliran bahan.Jika keduanya sudahdirasa pas dan sudah harmonis, maka dapat dikatakan layout dari pabrik tersebut sudah layak digunakan.
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa agar lebih mencari informasi dan materi mengenai layout pabrik dari beberapa sumber, sehingga mahasiswa lebih mudah memahami kegiatan layout dalam suatu pabrik.
Unduh dan Baca selengkapnya [ DISINI ]
Baca juga :
0 Response to "Paper Layout Pabrik"
Posting Komentar